Search

Tepis Risiko Eskalasi Perang Dagang, IHSG ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan positif, yakni penguatan sebesar 0,03% ke level 6.540,77. Pada pukul 9:26 WIB, IHSG telah sedikit memperlebar penguatannya menjadi 0,04% ke level 6.541,29.

Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,41%, indeks Hang Seng naik 0,21%, dan indeks Straits Times naik 0,16%.

Angin segar yang datang dari AS berhasil memantik aksi beli di kawasan regional. Pada hari Jumat (1/2/2019), penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian di AS untuk periode Januari 2019 diumumkan sebanyak 304.000, jauh mengungguli ekspektasi yang sebanyak 165.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Terlepas dari partial government shutdown yang melanda sepanjang bulan lalu, ternyata optimisme pelaku usaha tetap tinggi, dibuktikan oleh pesatnya penciptaan lapangan kerja.

Sejatinya, tingkat pengangguran per akhir Januari tercatat naik menjadi 4% dari yang sebelumnya 3,9%. Namun, pelaku pasar nampak tak terlalu mempedulikannya. Dengan peniptaan lapangan kerja yang kuat, ada ekspektasi bahwa tingkat pengangguran akan bisa ditekan kedepannya. Apalagi, pemerintahan AS kini sudah kembali beroperasi secara penuh, setidaknya sampai 15 Februari mendatang.

Di sisi lain, potensi eskalasi perang dagang AS-China membatasi penguatan bursa saham Benua Kuning. Pada hari Rabu dan Kamis, AS dan China menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Wakil Perdana Menteri China Liu He, Gubernur Bank Sentral China Yi Gang, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa masih diperlukan kerja keras untuk mampu menyegel kesepakatan dagang.

"Kami belum siap untuk menyetujui kesepakatan dagang," kata Kudlow kepada Bloomberg TV, seperti dikutip dari Reuters.

"Kami jauh dari itu (kesepakatan dagang). Masih banyak kerja keras kedepannya."

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga mengakui bahwa dirinya tak yakin apakah kesepakatan dagang dengan China bisa dicapai.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih sudah menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga tanggal 2 Maret.

Memang, masih ada harapan untuk mencapai kesepakatan dagang. China mengundang Mnuchin dan Lighthizer untuk memboyong delegasi AS ke Beijing untuk berdialog pada pertengahan Februari,

Kemudian, Trump juga berencana untuk menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping. Belum ada kabar yang lebih spesifik mengenai pertemuan ini, tetapi Trump mengungkapkan bahwa pertemuan bisa berlangsung lebih dari sekali.

Namun tetap saja, waktu terus menipis dan eskalasi perang dagang AS-China menjadi sesuatu yang mungkin terjadi.

Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di Indonesia, seperti dilansir dari Trading Economics.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2t5Iv6q

February 04, 2019 at 04:34PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Tepis Risiko Eskalasi Perang Dagang, IHSG ke Zona Hijau"

Post a Comment

Powered by Blogger.