
Pada Senin (11/2/2019), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor menunjukkan angka Rp 13.995. Rupiah melemah 0,02% dibandingkan posisi akhir tahun lalu.
Pelemahan rupiah di kurs acuan sudah terjadi selama 3 hari beruntun. Dalam 3 hari tersebut, rupiah melemah 0,34%. Namun dibandingkan dengan posisi awal 2019, rupiah masih melesat dengan penguatan 3,36%.
Di pasar spot, nasib rupiah lebih nelangsa. Pada pukul 10:17 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.013 di mana rupiah melemah 0,38% dibandingkan posisi penutupan pasar akhir pekan lalu. Untuk kali pertama sejak 31 Januari, rupiah menyentuh level Rp 14.000.
Kala pembukaan pasar spot, rupiah sudah melemah 0,14%. Seiring perjalanan pasar, rupiah melemah semakin dalam seolah tanpa penghalang.
Di level Asia, dolar AS mulai kembali menunjukkan dominasinya. Kini sebagian besar mata uang utama Benua Kuning melemah di hadapan dolar AS, senasib dengan rupiah.
Meski depresiasinya semakin dalam, rupiah masih beruntung karena tidak menjadi mata uang terlemah di Asia. Posisi juru kunci di klasemen mata uang utama Benua Kuning ditempati oleh yuan China, disusul rupiah di posisi kedua terbawah.
Maklum, yuan baru diperdagangkan hari ini setelah pasar keuangan Negeri Tirai Bambu tutup selama sepekan memperingati Tahun Baru Imlek. Sepertinya pasar keuangan China masih jetlag, mencerna berbagai sentimen yang terlewat sepanjang pekan lalu.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:17 WIB:
Namun dengan pelemahan yang terjadi di kurs acuan dan pasar spot, nasib rupiah bisa dibilang apes. Bukan start yang baik untuk memulai pekan.
http://bit.ly/2Glz5w2
February 11, 2019 at 05:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masih Senin, Rupiah Sudah Lesu di Kurs Acuan dan Pasar Spot"
Post a Comment