Search

Simak, Kabar Bank Mandiri Caplok Permata sampai Ekspansi NISP

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah 0,3%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan terakhir di pekan lalu, Jumat (22/2/2019) dengan memperlebar kekalahannya menjadi 0,56% ke level 6.501,38.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan menguat: indeks Shanghai naik 1,91%, indeks Hang Seng naik 0,65%, dan indeks Kospi naik 0,08%. Sementara itu, indeks Nikkei turun 0,18% dan indeks Straits Times turun 0,23%.


Selain itu, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Senin, dimulai.

1. Bank Mandiri Digosipkan Bakal Caplok Bank Permata
Upaya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) tampaknya masih belum berakhir. Meskipun sempat dibantah, tapi berdasarkan informasi dari sumber yang mengetahui rencana tersebut, proses tersebut masih berlangsung.

"Bank Mandiri memang sempat membantah. Tapi yang dibantah itu adalah valuasi harga jual, karena ada yang menyebutkan dengan PBV [price to book value] 1,9x. Itu yang dibantah, proses sepertinya masih jalan," kata sumber tersebut kepada CNBC Indonesia yang tidak bersedia disebutkan namanya, Jumat (22/02/2019).

2. Akuisisi Ophir di Protes dari London, Saham MEDC Melorot
Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terpantau perlahan melorot pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi pagi, Jumat (22/2/2019) setelah diguyur sentimen bahwa akuisisi perusahaan migas yang berbasis di London berpotensi terkendala.

Salah satu investor awal Ophir Energy Plc dan seorang bankir London yang berpengaruh, Ian Hannam, menulis pernyataan kepada Chief Executive Officer interim Ophir, Alan Booth, dan dewan direksi dan komisaris lainnya bahwa persetujuan penjualan Ophir ke Medco yang berbasis di Jakarta itu harganya terlalu rendah.

3. Indofood Akan Rilis Obligasi, Bayar Utang Jatuh Tempo?
Emiten konsumer Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tengah melakukan persiapan untuk melakukan penawaran umum penerbitan surat utang atau obligasi yang akan dirilis dalam denominasi mata uang rupiah.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Indofood Victor Suhendra mengatakan perseroan berniat menunjuk sedikitnya enam perusahaan penjamin pelaksana emisi efek obligasi atau joint lead underwriter.

4. Perkuat Likuiditas, Bukopin akan Terbitkan EBA & Obligasi
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berencana menerbitkan sekuritisasi dua efek utang, yakni efek beragun aset (EBA) dan obligasi untuk meningkatkan likuiditas di tahun ini. Dari dua instrumen tersebut bank ini akan menargetkan bisa menghimpun dana Rp 4 triliun.

5. Bank OCBC NISP Jajaki Akuisisi Multifinance
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membuka peluang meningkatkan pertumbuhan bisnis secara anorganik dengan mengakuisisi perusahaan jasa keuangan di Indonesia, termasuk perusahaan pembiayaan (multifinance) untuk melengkapi konglomerasi jasa keuangan Grup OCBC.

"Kami pernah melakukan cross-system dan itu pengalaman positif. Kami selalu membuka diri untuk mengakuisisi, termasuk portofolio, institusi lain, jasa keuangan lain, di luar perbankan," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja kepada Hera F. Harryn dalam talkshow Closing Bell CNBC TV Indonesia, Rabu (20/2/2019).

6. IBJL Tender Offer, Akankah Verena Delisting?
IBJ Leasing Co Ltd (IBJL), pengendali baru PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) menegaskan tidak berencana untuk mengusulkan delisting atas saham Verena di Bursa Efek Indonesia setelah menggelar penawaran tender (tender offer) wajib.

Namun opsi delisting bisa diambil dengan catatan setelah tender offer, menyebabkan Verena tak lagi memenuhi persyaratan sebagai perusahaan tercatat atau emiten. IBJL akan menggelar penawaran tender wajib untuk membeli sisa saham publik sebesar 8,50% di emiten multifinance mobil bekas itu dengan harga Rp 140/saham.

7. Dijual Rp 623 M di Pasar Nego, Siapa Beli Saham LPKR?
Saham induk bisnis properti Grup Lippo yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ditransaksikan dengan nilai jumbo di pasar negosiasi hari ini, tepatnya Rp 623,8 miliar.

Transaksi yang terjadi pada pukul 09.16 pagi tersebut terjadi di perusahaan efek yang sama baik aksi jual maupun belinya yaitu PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sejumlah 2,18 miliar (21,8 juta lot) saham di harga Rp 286 per saham.

8. Kredit Naik, Bank Mega Bidik Laba Tumbuh 5% Tahun Ini
PT Bank Mega Tbk (MEGA) menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 5% menjadi Rp 1,68 triliun-Rp 1,7 triliun tahun ini dari laba bersih 2018 yang mencapai Rp 1,6 triliun dengan mengandalkan kenaikan pertumbuhan kredit.

"Laba nett kami di 2018 sebesar Rp 1,6 triliun. Sekarang kami mau naik 5% menjadi Rp 1,68 triliun atau Rp 1,7 triliun," kata Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib di Menara Bank Mega, Jumat (22/2/2019). (prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XmOWQv

February 25, 2019 at 02:52PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Simak, Kabar Bank Mandiri Caplok Permata sampai Ekspansi NISP"

Post a Comment

Powered by Blogger.