Search

Setelah Ranking 2 Pekan Lalu, ke Mana Arah Rupiah Pekan Ini?


Penguatan mata uang negara-negara di Asia ini mendapat sentimen positif dari indikasi bakal rampungnya perjanjian damai dagang antara AS-China.

Delegasi kedua negara pun telah bertemu guna membahas kesepakatan menuju damai dagang yang tenggatnya pada 1 Maret 2019. Bahkan, presiden kedua negara pun telah menunjukkan sinyal positif.</span>

Di sisi lain, kondisi dalam domestik Indonesia juga turut mendukung penguatan Rupiah. Apalagi keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan di level 6% juga sesuai dengan ekspektasi dan proyeksi pasar. Dengan keputusan bank sentral ini, maka arah kebijakan moneter BI sudah jauh dari kata hawkish atau agresif sebagaimana sebelumnya.

Padahal, sebelumnya, kata-kata seperti hawkish, preemptive (antisipatif), front loading (penerbitan surat berharga di awal tahun), dan ahead the curve (bersifat mendahului dibandingkan negara lain) sering keluar dari bibir Gubernur BI Perry Warjiyo, dan menandakan bahwa BI akan agresif dalam melanjutkan pengetatan moneter.

Pada pembukaan pasar spot hari ini, Senin (25/2/2019). nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat ke bawah Rp 14.000. US$ 1 dibanderol Rp 13.985, menguat 0,5% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Lalu, bagaimana dengan pergerakan Rupiah sepanjang pekan ini? Mampukah Rupiah mempertahankan prestasinya? (tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2H17Fvh

February 25, 2019 at 03:44PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Setelah Ranking 2 Pekan Lalu, ke Mana Arah Rupiah Pekan Ini?"

Post a Comment

Powered by Blogger.