Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan kekesalannya pada harga avtur yang dinilai mahal sehingga berdampak pada terkereknya harga tiket pesawat. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara gamblang menjawab persoalan ini kepada CNBC Indonesia dalam acara Squawk Box yang dipandu Pangeran Punce, Kamis (14/2/2019).
Ada informasi terhangat, Garuda dan Sriwijaya sudah menurunkan tarif, apa akan diikuti maskapai lain, Lion misalnya?
Saya mengapresiasi apabila Garuda menurunkan tarif. Kesepakatan itu sendiri sudah disepakati oleh INACA untuk memberikan suatu harga yang dapat diterima.
Belum ada informasi dari Lion?
Apa yang kita lakukan bersama INACA berdiskusi, pada dasarnya semua harus didiskusikan seksama. Lion sebenarnya berniat juga memberikan tarif yang kompetibel. Dengan penurunan 20%, katakanlah tarif yang tadinya Rp 1,5 juta menjadi Rp 1,2 juta, otomatis Batik yang tadinya Rp 1,4 juta akan turun ke Rp 1,1 juta.
Apakah artinya Avtur juga turun mengingat itu komponen cost terbesar industri penerbangan?
![]() |
Formulasi besaran ada yang baru?
Formulasi baru seperti apa agar harga tiket pesawat bisa lebih kompetitif?
Saya harus katakan bahwa industri aviasi adalah industri padat modal dengan cost-cost tinggi yang semuanya itu high tech. Nah kita memang ingin sekali Garuda ini menjadi suatu lead carrier yang baik, membanggakan, tapi harganya juga kompetitif. Nah karena itu diskusi kita tidak bisa bicara mengenai harga turun, tetapi juga bicara apa yang ada dalam komponen-komponen itu.
Katakanlah ada leasing, itu juga besar. Kami harapkan Garuda juga introspeksi terhadap leasing yang terjadi dan bila mungkin Garuda harus berani menegosiasi apabila harga leasing lebih tinggi.
Artinya Anda ingin hanya ada sedikit pemain saja dan perlu merger atau semacamnya antarmaskapai lebih efisien?
Sebenarnya tidak ada hubungan langsung seperti itu. Ini adalah kompetisi biasa. Tapi saya harus jelaskan bahwa memang bisnis aviasi sangat kompetitif di dunia. Semua negara memiliki lead carrier, banyak penerbangan bahkan di Timur Tengah ada tiga penerbangan besar di satu tempat.
Fakta ini membuat kompetisi di mereka begitu ketat. Nah tentu akan menekan harga. Di Indonesia sendiri kita harapkan bahwa, kita tidak mengatur mereka harus banyak atau sedikit, tetapi memang kita harapkan mereka yang punya kapasitas yang eksis di sini.
Kembali ke avtur, dalam pertemuan di Istana apa dibahas avtur boleh dibuka untuk swasta?
Saya pikir apa yang dilakukan baik ya, apabila ada kompetisi. Karena memang dengan kompetisi itu terjadi suatu koreksi harga. Tetapi juga ada yang namanya skala ekonomis karena kita ini di seluruh tanah air sampai ke Papua dan sebagainya. Bagaimana efisiensi itu bisa dicapai. Jadi apa yang akan digagas harus memikirkan dua sisi. Satu sisi kompetisi bagus, tetapi juga bagaimana distribusi bahan bakar bisa tercapai di seluruh tempat.
Pertamina bilang Avtur sudah kompetitif. Harga avtur di Jakarta juga bukan paling mahal di ASEAN, apa yang lebih kena agar harga tiket pesawat tidak melonjak sehingga ada efek domino?
Saya pikir saya tidak akan mengatakan Pertamina melakukan suatu monopoli dengan harga tertentu, tetapi secara sendiri diharapkan Pertamina manage.
![]() |
Masuk ke biaya bagasi, secara internasional memang sudah lama berbayar, di RI ke depan seperti apa?
Yang kedua, lakukan bertahap. Katakanlah kalau naik 10-15% kan masyarakat oke, tapi kalau langsung dikenakan yang akibatnya menjadi cost 50% memang berat.
Secara detail, kita akan membuat suatu regulasi dengan format yang berlaku secara internasional. Kami juga akan menerapkan batas atas bawah, ada mekanisme tertentu jumlah berapa yang mulai dikenakan.
Target penyelesaian aturan bagasi kapan?
Berkaitan dengan logistik, banyak yang mengeluhkan Tol Trans Jawa mahal, benarkah?
Jadi gini, ini adalah pilihan. Negara dengan APBN sudah membangun jalan arteri secara gratis. Jalan yang dibangun APBN ini makin hari makin penuh, sementara pemerintah tanggung jawabnya bukan Jawa saja. Kita mesti bangun Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan. Maka kita ada PPP project. Kita menawarkan ke swasta kalau ada return-nya. Sedangkan yang tidak, bisa pakai APBN.
Kembali lagi ini adalah pilihan. Kalau kita kalkulasi detail berdasarkan apa yang perlu dikeluarkan sebenarnya tol bisa kompetitif. Hanya saja membuat sopir tidak terbiasa. Tetapi kalau di tol, dia tidak akan menggunakan waktu lebih dari 12 jam, kalau jalan biasa bisa lebih 30 jam.
Komponen mobil besar. Saya juga ingin mengimbau bagi para pemilik truk, kasih insentif ke sopir. Misalnya oke kalau mau lewat tol kamu saya kasih tambahan berapa, 10-20% agar uang jajannya tetap ada. Supaya truk lebih produktif, ban nggak cepat ganti, belum lagi onderdil-onderdilnya.
Berarti memang ke depannya tidak ada penyesuaian tarif Tol Trans Jawa?
Memang ada diskusi, kalau Bapak Presiden kan selalu melihat rakyat. Pak presiden mengimbau, Pak Basuki kalau bisa pertama kali jangan tinggi-tinggi naiknya. Katakanlah kalau mestinya Rp 1,5 juta, sekarang ini berapa maunya Rp 800 atau 900 ribu. Pak presiden bilang begitu.
Akan ada instruksi presiden?
Imbauan ini yang juga membuat Jasa Marga menunda kenaikan Tol Bandara?
![]() |
Alternatif lain untuk logistik yang diberikan Kemenhub?
Sebenarnya saya punya konsep yang lebih menyelesaikan masalah, yaitu Roro, menggunakan kapal. Bahkan kapal itu dari satu kota ke kota yang lain tanpa membawa kepala truk, cuma rangkaiannya saja. Tapi secara kalkulasi memang lebih mahal sehingga kita belum mencapai itu.
Selain darat dan laut, untuk logistik lewat udara mungkin juga ada alternatif?
Bisa membuat harga turun ya?
Kemenhub akan menerbitkan aturan?
Data Asperindo 18 perusahaan mengeluh biaya logistik tinggi?
Yang sedang ramai juga ini masalah ojol, sejauh ini seperti apa rencana aturan baru?
Saya harus terima kasih sama mereka. Pak presiden mengatakan juga mereka punya profesi yang mulia. Bagaimana kita di rumah sedang duduk-duduk pengen makan donat, tinggal pesan bisa diantar. Ngopi bisa, ada pecel, macam-macam. Ada semuanya. Ini membuat masyarakat tertolong dan membuka kesempayan banyak orang bekerja. Oleh karenanya saya tidak henti-hentinya berdialog dengan mereka. Saya ke Depok, Semarang, Surabaya.
Tapi nanti akan ada disparitas dong?
Kan kita diskusi, ada pakar juga di situ. Katakanlah, kalau dibuat batas atas Rp 4.000 kan nggak mungkin, taksi saja segitu. Atau batas bawahnya Rp 1.000 ya nggak mungkin juga. Jadi yang wajar mungkin dari Rp 2.200 sampai Rp 3.000 menurut versi saya.
Tetapi ini silakan diskusikan, saya cuma mengatakan berhati-hati kepada mereka. Kita di era kompetisi. Kalau memaksakan tarif batas atas Rp 4.000 semua orang nggak mau naik ojek. Enak naik taksi yang harganya sama dan tidak kehujanan, ber-AC dan sebagainya. Kita memang diskusi dan menyampaikan realitas itu kepada mereka, Dirjen Perhubungan Darat intensif bertemu dengan kelompok-kelompok.
Satu hal lagi yang mungkin mereka sering komplain, di suspensi selain tarif dan diskon. Saya pikir okelah dua operator ini kalian sama-sama survive lah, sama-sama ada jangan saling membunuh dengan suatu harga jangan banyak diskon.
![]() |
Tapi diskon itu kan bikin masyarakat tertarik?
Usulan tarif, respons operator bagaimana?
Ke topik lain, soal MRT dan LRT, boleh update perkembangan terbaru?
Tahapan itu periodesasinya seperti apa?
Baik, terakhir bisa dijelaskan secara singkat terkait LRT?
Saksikan video wawancara dengan Budi Karya terkait tarif tol Trans Jawa berikut ini.
http://bit.ly/2X4oXx5
February 15, 2019 at 03:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub Buka-bukaan Soal Avtur, Logistik, hingga Ojek Online"
Post a Comment