![]() |
Saat membuka pameran PUPR 4.0 Expo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, pemanfaatan teknologi memang membantu memudahkan pekerjaan manusia. Namun, bukan berarti akan menggantikan peran manusia.
Basuki meyakinkan seluruh unit organisasi PUPR bahwa manusialah yang memegang kendali atas teknologi. Ini karena manusia juga yang menciptakan teknologi.
"Yang namanya 4.0 saya sendiri belum menguasai tapi ini berhubungan dengan beyond internet. Tapi bukan berarti meniadakan SDM (sumber daya manusia), tidak mungkin semua robot menggantikan manusia, yang buat robot pun manusia," jelas Basuki, Senin (11/2/2019).
"Tidak mungkin PU (Kementerian PUPR) tidak menerima pegawai. Tidak mungkin yang jadi menteri itu robot," sambungnya.
![]() |
Di lingkungan Kementerian PUPR, teknologi dimanfaatkan untuk memonitor proyek, mulai dari tahap awal, yakni perancangan hingga proses pembangunan. Bahkan, ketika pembangunan proyek sudah selesai dan telah digunakan, Kementerian PUPR bisa terus mengawasi dan melakukan evaluasi.
"Misalnya, saya tahu di Bina Marga sedang dikembangkan inputing IMRS sehingga bisa tahu berapa untuk satu ruas jalan nasional kita, berapa mantapnya, di mana dan mudah-mudahan semakin berkembang karena sekarang baru tiga provinsi. Saya tahu walaupun Bina Marga belum lapor saya," kata Basuki.
Pemanfaatan teknologi di lingkungan Kementerian PUPR juga sekaligus menjadi evaluasi internal. Basuki berharap melalui teknologi yang ada, mampu menghasilkan dan menampung inovasi maupun ide-ide, terutama dari generasi muda yang bekerja di Kementerian PUPR.
Simak video blusukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke sejumlah proyek infrastruktur di bawah ini.
(miq/miq)
http://bit.ly/2SI14vV
February 11, 2019 at 07:38PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Tidak Mungkin yang Jadi Menteri itu Robot'"
Post a Comment