"Kami mengharapkan akan terjadi lebih banyak penguatan di semester pertama. Saya pikir bagian terbaik dari imbal hasil yang akan Anda dapatkan di pasar saham Asia akan ada di paruh pertama [2019]," kata Mixo Das, ahli strategi ekuitas Asia di JPMorgan, kepada CNBC "Street Signs".
Pada akhir tahun lalu, investor khawatir tentang berbagai faktor yang dapat menekan pasar saham, termasuk potensi resesi di AS, perlambatan pertumbuhan di China, dan perang dagang antara AS dan China, dua ekonomi terbesar di dunia.
Kekhawatiran itu menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar global yang membuat bursa di China, Jepang, dan Korea Selatan mencatatkan rugi terbesar di Asia.
Tetapi banyak dari peristiwa yang dikhawatirkan investor akan terjadi tahun ini ternyata tidak seburuk yang diperkirakan, Das mencatat.
"Pada saat kita mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang kesepakatan perdagangan AS-China, pertumbuhan China mencapai titik terendah pada paruh pertama, dan ekonomi AS menghindari resesi pada 2019, semua hal ini pada dasarnya akan menegaskan bahwa risiko menurun dan itu sebabnya saham akan menguat di semester pertama," tambahnya, dilansir dari CNBC International.
Ahli strategi itu menambahkan bahwa ia lebih menyukai saham-saham murah yang diperdagangkan dengan di harga yang lebih rendah dari perkiraan pasar di semester pertama tahun ini. Dia juga lebih memilih saham-saham di China, Singapura, dan Filipina.
Tetapi pertumbuhan pendapatan perusahaan dapat melemah pada paruh kedua tahun ini, sebagian karena gangguan di sektor perdagangan, yang telah mulai memukul kegiatan ekonomi di seluruh dunia, kata Das.
Saksikan video peringatan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada lembaga riset internasional berikut ini.
(prm)
http://bit.ly/2GIQ5f9
February 15, 2019 at 12:55AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "JPMorgan: Bursa Asia Akan Beri Cuan Terbaik di Semester I"
Post a Comment