Dalam sambutannya, Basuki mengaku, Kementerian PUPR sudah sejak puluhan tahun menangani Citarum. Namun, dikatakan bahwa yang selama ini sudah dikerjakan tidak berdampak signifikan.
"Apa yang kita kerjakan mubazir, seperti pengurukan, setelah beberapa waktu kembali lagi. Itu tandanya kita tidak bisa kerja sendiri, engineering saja tidak cukup," ungkapnya.
Dia menyebut, Presiden Joko Widodo sudah melaksanakan program Citarum Harum secara komprehensif. Program ini tidak akan berjalan tanpa leadership.
![]() |
"Jadi rencana aksi harus kita taati bersama. Siapa pun boleh lakukan apa saja tapi harus lakukan sesuai rencana. Saya kira kita akan bisa lebih fokus," tandasnya.
Dalam hal ini, menurutnya Kementerian PUPR punya tiga tugas utama, yakni pengelolaan sumber daya air, pengelolaan limbah cair dan padat di sepanjang sungai, serta pengukuran kembali lahan masyarakat yang tinggal di bantaran atau kawasan yang rawan terjadi sedimentasi.
"Harus disiplin, kita laksanakan bersama," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan hal serupa. Dia menilai, program ini tidak bisa dikerjakan jika tidak ada teamwork.
"Baru mulai tahun ini proses Citarum akan dilakukan. Namun idenya sudah sejak tahun lalu. Saya banyak bicara dengan Pak Gubernur Aher waktu itu. Butuh 11 bulan sejak Maret tahun lalu sampai Februari sekarang ini," ujarnya.
Luhut pun sempat bingung ketika Jokowi menagih perkiraan rampungnya revitalisasi sungai Citarum. Sebab, di Jerman saja, kata dia, pembersihan sungai yang begitu kotor membutuhkan waktu belasan tahun.
"Saya ngomong aja angkanya 7 tahun, presiden tanya lagi, apa bisa? Saya jawab harus bisa. Tapi Pak Ridwan Kamil bilang 5 tahun diusahakan selesai," bebernya.
(roy/roy)
http://bit.ly/2TYH9pS
February 19, 2019 at 11:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jalan Panjang RI Bereskan Sungai Terkotor di Dunia"
Post a Comment