Hal itu berdampak positif bagi indeks sektor keuangan yang menguat 0,57% dan memberikan sumbangan poin tertinggi sebanyak 11 poin. Kenaikan IHSG pada hari ini juga diiringi oleh porsi pembelian saham investor asing yang lebih besar. Asing tercatat net buy senilai Rp 436 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG menunjukkan tanda-tanda penguatan terhadap pergerakan selanjutnya seiring terbentuknya pola bullish harami.
![]() |
Salah satu sentimen positif yang mempengaruhi IHSG esok hari kemungkinan dari penguatan rupiah. Rupiah yang hari ini melemah 0,16% berpotensi bangkit karena masih bergerak di atas rata-rata penguatannya selama lima hari ke belakang.
Sentimen lain yang akan menjadi kabar positif adalah perkembangan dialog perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Tersiar kabar bahwa AS-China sudah menyepakati nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menuju damai dagang.
Mengutip Reuters, beberapa orang sumber mengungkapkan MoU tersebut setidaknya mencakup enam poin yaitu perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
China juga disebut sepakat untuk semakin mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Oleh karena itu, China akan membuat daftar 10 barang yang bisa membuat ketimpangan itu semakin sempit.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
https://ift.tt/2tzcXWA
February 22, 2019 at 01:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Efek Dovish BI Berpotensi Masih Berpengaruh Positif Pada IHSG"
Post a Comment