Jakarta, CNBC Indonesia- Eksplorasi migas Indonesia terus mengalami penurunan. Tercatat, 75% blok migas yang ada di Indonesia mengalami penurunan produksi dan 45% blok migas berumur lebih dari 25 tahun. Di tengah eksplorasi yang terus menurun, pemerintah mengubah skema cost recovery menjadi gross split untuk mengundang investor untuk mengeksplorasi blok dan potensi cekungan lainnya.
Berikut penjelasan lengkap Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardin di Squawk Box CNBC Indonesia, (Rabu, 20/02/2019). </span>
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2GQZykS
February 20, 2019 at 08:40PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Ini Bisnis yang Tak Kuat Bayar THR, Tempat Kerjamu Bukan?
Jakarta, CNBC Indonesia - Imbas dari mewabahnya virus corona di Indonesia membuat beberapa pengusah… Read More...
Lawan Covid-19, Begini Aksi Kreatif 'Polisi Corona' di Jatim[unable to retrieve full-text content]
Aksi tersebut untuk mengimbau warga akan bahaya virus Corona.… Read More...
Kabar Baik! Ini 46 Leasing yang Ringankan Cicilan Nasabahnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan sejumlah nama perusahaan pembiay… Read More...
Raih Dana Segar USD 1,2 M, Gojek Fokus Kembangkan Teknologi
Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan startup ride-hailing Gojek baru saja meraih pendanaan baru seni… Read More...
Hampir 1,3 Juta Orang, Ini 5 Negara Kasus COVID-19 Terbanyak
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah orang yang terinfeksi virus corona (COVID-19) terus bertambah. Per… Read More...
0 Response to "Dongkrak Lifting Migas dengan Mantra Gross Split"
Post a Comment