Search

Beban Keuangan, Prospek Indosat Dipangkas Fitch Jadi Negatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings merevisi prospek emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) menjadi Negatif dari Stabil, dalam keterangan resminya Selasa (19/2/2019).

Pada saat yang sama, Fitch Ratings juga mengafirmasi atau menegaskan kembali Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Mata Uang Lokal Issuer Default Rating (IDR) Indosat di BBB+ dan mengafirmasi peringkat rating dari utang senior tanpa jaminan mata uang asing Indosat di BBB+.

Fitch Ratings pun mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang Indosat Ooredo di AAA dengan Outlook Stabil. Peringkat ini sebelumnya ditegaskan Fitch pada 26 Februari tahun lalu.

Analis Utama Fitch Ratings Janice Chong dalam ulasannya mengatakan peringkat nasional di kategori AAA menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia.

"Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang terendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia," kata Janice.

Tim Fitch menilai, revisi prospek dari Stabil ke Negatif mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa tingkat leverage bersih yang disesuaikan dengan FFO (funds from operation) Indosat akan tetap di atas 3,0x, ambang level bagi Fitch dalam mempertimbangkan pemeringkatan prospek negatif pada 2019 dan 2020. Adapun pada 2017 level FFO 2,3x.

Beban Keuangan, Prospek Indosat Dipangkas Fitch Jadi NegatifFoto: CNN Indonesia/Safir Makki

Leverage
adalah penggunaan aset dan sumber dana perusahaan yang 
memiliki biaya tetap untuk meningkatkan keuntungan potensial.

"Penundaan dalam deleveraging [penurunan tingkat utang] dapat menyebabkan penurunan peringkat. Kami memperkirakan rencana belanja modal tiga tahun senilai US$2 miliar atau setara dengan Rp 30 triliun akan didanai oleh utang dan dana internal." 

Beberapa asumsi yang menjadi faktor kunci dalam pemeringkatan Fitch ini di antaranya pendapatan Indosat yang diprediksi turun sekitar 20% pada 2018 dan pertumbuhan bisnis berada pada level satu digit pada 2019-2021. Selain itu, tak ada pembayaran dividen 2019-2021 dan tidak ada merger dan akuisisi serta divestasi.

Hingga September 2018, ISAT mencatat penurunan pendapatan. Perusahaan telekomunikasi ini membukukan penurunan pendapatan sebesar 25,7% pada kuartal III-2018 menjadi Rp 16,76 triliun. Padahal pada kuartal III-2017 perseroan menghasilkan pendapatan senilai Rp 22,56 triliun.

Hal ini berdampak pada laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang anjlok 47,9% menjadi Rp 5,15 triliun dibandingkan EBITDA pada periode yang sama tahun 2017 senilai Rp 9,9 triliun.

Simak strategi Direktur Utama Indosat Chris Kanter.

[Gambas:Video CNBC]

(prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2InDSzd

February 19, 2019 at 10:34PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Beban Keuangan, Prospek Indosat Dipangkas Fitch Jadi Negatif"

Post a Comment

Powered by Blogger.