Google diduga menyampaikan data pribadi pengguna kepada pengiklan menggunakan halaman web (webpages) rahasia, yang memungkinkan Google menghindari peraturan privasi Uni Eropa (UE).
Bukti terbaru ini diserahkan oleh Johnny Ryan chief policy officer Brave (perusahaan peneliti privasi browser) kepada Komisi Perlindungan Data Irlandia, pengawas utama dari perusahaan teknologi di Uni Eropa, Financial Times melaporkan dan dilansir dari CNet, Kamis (5/9/2019).
Dalam laporan tersebut, Johnny Ryan menemukan bahwa Google menggunakan pelacak yang berisi informasi penelusuran web, lokasi, dan data lainnya dan mengirimkannya ke perusahaan iklan melalui laman web yang "tidak memiliki konten."
Hal ini akan memungkinkan sebuah perusahaan membeli iklan dengan mencocokkan profil pengguna Google dan aktivitas web dengan profil dari perusahaan lain, yang bertentangan dengan aturan pembelian iklan Google sendiri.
Dalam proses yang disusun oleh Johnny Ryan, apa yang dilakukan Google bisa berpotensi menjadi "pencocokan cookie" atau "sinkronisasi cookie," praktik industri iklan yang mencocokkan iklan di beberapa situs berdasarkan riwayat penelusuran pengguna.
Foto: Infografis/ layanan Google yang diam-diam rekam data aktivitas pengguna/Aristya Rahadian Krisabella
|
Halaman pengembang Google tentang pencocokan cookie menjelaskan proses dan prinsip-prinsip privasi yang diikuti oleh pihak lain, seperti tidak mengizinkan informasi dipanen oleh banyak perusahaan.
Merespons pemberitaan ini, Google mengatakan perusahaan tidak menayangkan "iklan yang dipersonalisasi atau mengirim permintaan tawaran kepada penawar tanpa persetujuan pengguna."
Komisi Perlindungan Data memulai penyelidikan praktik Google pada Mei setelah menerima keluhan dari Brave bahwa Google diduga melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum UE.
(roy/roy)
https://ift.tt/2LlIQvO
September 05, 2019 at 02:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duh, Google Diduga Kirim Data Kamu ke Pengiklan Secara Ilegal"
Post a Comment