
Mufti Negri Sembilan Datuk Mohd Yusof Ahmad mengatakan game PUBG harus dilarang karena mendorong generasi muda ke arah terorisme dan mengikis rasa kasih sayang untuk orang lain.
"Saya yakin game ini telah direncanakan dengan sengaja sejak lama," katanya, mengutip laporan New Straits Times, Selasa (19/3/2019). "Tujuannya adalah membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati kegiatan yang ganas," tambahnya.
Pernyataannya itu disampaikan setelah beredar laporan bahwa game online dan game tembak-tembakan lainnya telah menginspirasi pelaku penembakan kejam di Christchurch, Selandia Baru, Jumat kemarin (15/3/2019).
Pelaku penembakan yang merekam aksinya layaknya game tersebut telah membuat 50 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Sejatinya pelarangan bermain PUBG juga menjadi perbincangan di India. Bahkan sejak 6 Maret 2019, sudah ada empat distrik di Gujarat yang melarang sementara game PUBG, yakni distrik Rajkot, Surat, Gir Somnath dan Bhavnagar.
Bahkan di Kota Gujarat, polisi melakukan penangkapan terhadap anak muda yang memainkan game PUBG. Bila ada yang kedapatan bermain PUBG maka akan dihukum dengan menjalankan kerja sosial.
Business Today melaporkan dalam edaran yang disampaikan pemerintah permain PUBG meningkatkan kekerasan dan membuat anak muda malas untuk belajar.
Simak video tentang penembakan di Selandia Baru di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/miq)
https://ift.tt/2uc40mG
March 20, 2019 at 01:52AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ulama Malaysia Mau Larang PUBG, Kota India Ini Sudah Duluan"
Post a Comment