Search

Pasar Obligasi AS dan Pasar SUN Kompak Menguat

Negatifnya prospek perekonomian AS justru mendorong penguatan pasar obligasi di negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Harga obligasi rupiah pemerintah masih naik pada perdagangan hari ini, menggenapi reli yang terjadi sejak 12 Maret setelah The Fed menyatakan nada kalem (dovish) terhadap prospek kebijakan moneter ke depannya seiring dengan pratanda kondisi ekonomi yang belum membaik. 

Sentimen dari The Fed kemarin malam masih berdampak pada perdagangan hari ini. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0077 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 4 basis poin (bps) menjadi 7,12%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah.  

Indeks tersebut turun 0,1 poin (0,04%) menjadi 247,04 dari posisi kemarin 247,14. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 515 bps, melebar dari posisi kemarin 507 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun lagi hingga 2,44% dari posisi kemarin 2,53%.  

Terkait dengan porsi investor asing pada pasar obligasi rupiah pemerintah, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan kepemilikan asing di pasar SUN kembali menembus level tertingginya sepanjang masa yaitu menjadi Rp 954,08 triliun pada 20 Maret. 

Porsi investor asing yang masuk ke pasar SUN rupiah juga bertambah dan mencapai rekor tertinggi tahun ini yaitu 38,58%. 

Sejak akhir pekan lalu, investor asing sudah memborong pasar surat utang rupiah pemerintah senilai Rp 11,41 triliun, dan sejak awal tahun tercatat posisi investor luar negeri sudah surplus Rp 60,83 triliun. 

Angka itu juga sudah di atas angka aliran masuk investor asing sepanjang 2018 yang hanya Rp 57,1 triliun.  

Seiring dengan masuknya investor asing tersebut, harga obligasi rupiah negara pun meroket beruntun dan relinya belum berhenti hari ini sejak 12 Maret. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas yang naik 0,36% sedangkan rupiah melemah 0,18%. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi karena sinyal negatif dari nada kalem kebijakan moneter AS semakin membuka peluang negara berkembang menurunkan suku bunganya, dan umumnya akan mendorong naiknya harga obligasi. 

Pasar negara berkembang yang menguat adalah China, India, Rusia, Singapura, Thailand, dan Afrika Selatan. 

Di negara maju, penguatan terjadi luas, yaitu di pasar bund Jerman, OAT Perancis, gilt Inggris, JGB Jepang, dan US Treasury di AS.  

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara Yield 21 Mar 2019 (%) Yield 22 Mar 2019 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 8.76 9 24.00
China 3.163 3.138 -2.50
Jerman 0.039 -0.017 -5.60
Perancis 0.402 0.344 -5.80
Inggris 1.064 1.025 -3.90
India 7.536 7.504 -3.20
Jepang -0.037 -0.072 -3.50
Malaysia 3.803 3.81 0.70
Filipina 5.986 6.005 1.90
Rusia 8.28 8.25 -3.00
Singapura 2.059 2.047 -1.20
Thailand 2.48 2.46 -2.00
Amerika Serikat 2.539 2.446 -9.30
Afrika Selatan 8.76 8.73 -3.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA

Saksikan Video Strategi Dapen dalam Menghadapi Pasar Dovish

[Gambas:Video CNBC]

(irv/irv)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HQ9J9F

March 23, 2019 at 04:20AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pasar Obligasi AS dan Pasar SUN Kompak Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.