Namun pertemuan tertutup itu hanya dihadiri oleh Twitter, di mana BSSN berkomunikasi dan berdiskusi dengan Chief Representative Twitter Indonesia secara tertutup. Dalam konferensi pers yang digelar BSSN pasca-pertemuan, hanya dihadiri perwakilan BSSN, namun perwakilan Twitter Indonesia tidak hadir karena menunggu keputusan Twitter Pusat di San Francisco Amerika Serikat (AS).
"Dalam penguatan keamanan cyber harus menjadi tanggung jawab bersama. BSSN menilai, penyedia platform medsos juga harus ikut bertanggungjawab," kata Syahrul Mubarak, Sekretaris Utama BSSN.
Syahrul menjelaskan secara singkat bahwa dalam pertemuan tertutup itu pihaknya telah berdiskusi terkait pertanggung jawaban peneyelenggara terhadap konten yang beredar. BSSN mengingatkan platform medsos harus bisa menyesuaikan diri dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan menaati segala peraturan di Indonesia yang juga menghormati keberagaman.
"Kami berdiskusi berkaitan tanggung jawab terkait isi konten yang beredar. Sekarang banyak konten negatif, jika dibiarkan akan membuat ruang siber kita menjadi tidak ramah. Ini berakibat menggangu dan menghilangkan jati diri kita sebagai bangsa yang santun," kata Syahrul Mubarak.
https://ift.tt/2W0FFfp
March 15, 2019 at 08:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pemilu Lembaga Sandi Negara Undang Twitter, Ada Apa?"
Post a Comment