Search

Impor Minyak RI Turun 65,56% di Februari, Apa Sebabnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari Jumat ini (15/3/2019), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan (ekspor-impor) periode Februari 2019.

Dalam rilisnya, nilai ekspor pada sektor migas pada bulan Februari tercatat hanya sebesar US$ 1,08 miliar atau turun 21,75% dari Februari 2019 (YoY).

Bahkan ekspor minyak mentah turun hingga 64,81% menjadi hanya US$ 156,9. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang memerintahkan Pertamina untuk membeli minyak mentah jatah ekspor dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Akan tetapi, ternyata nilai impor di sektor migas juga tercatat turun. Bahkan jatuh lebih dalam, yaitu mencapai 30,53% menjadi US$ 1,55 miliar. Angka tersebut merupakan nilai impor pada bulan Februari yang paling kecil sejak tahun 2016.

Selain itu, impor minyak mentah pada bulan Februari 2019 juga dibukukan pada level US$ 311,9 juta, yang mana turun 66,56% YoY dan juga merupakan yang terkecil sejak tahun 2010.

BPS mencatatkan adanya pengurangan volume impor minyak mentah pada bulan Februari sebesar 61,45% YoY, menjadi sebesar 714,1 ribu ton.

Ditinjau secara bulanan, volume impor minyak mentah di bulan Februari juga turun 30,39% dibanding Januari. Padahal, berdasarkan data dari dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan (SKK) Migas, jumlah produksi minyak mentah di Indonesia pada bulan Februari turun 9,25% menjadi sebesar 20,6 juta barel, dibanding bulan Januari yang mencapai 22,7 juta barel.

Artinya, memang ada sumber lain yang menyumbang pasokan minyak di Indonesia. Program B20 yang telah dicanangkan tampaknya memiliki andil pada fenomena ini. Program tersebut membuat 20% dari campuran biodiesel diambil dari Fatty Acid Methyl Esters (FAME) yang terbuat dari minyak sawit.

Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, sudah sewajarnya Indonesia memanfaatkan sumber daya tersebut. Selain merupakan jawaban atas kebutuhan energi, peningkataan penggunaan sawit juga dapat mendorong pergerakan harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ke atas.

Alhasil, nilai ekspor CPO yang menyumbangkan 11% dari total ekspor RI bisa ikut terangkat. (taa/gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2ClfwjX

March 15, 2019 at 08:15PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Impor Minyak RI Turun 65,56% di Februari, Apa Sebabnya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.