"Sebagai super app, GrabFood sudah ada di 6 negara dengan pertumbuhan 65x lipat sampai Des 2018," kata Ridzki Kramadibrata, President Director Grab Indonesia.
Berbicara mengenai super app, Grab tidak hanya menyediakan layanan berbagi tumpangan yang merupakan leading brand dari perusahaan ini. Grab sudah melebar hingga streaming video bekerja sama dengan Hooq, Grab Fresh, e-payment dengan OVO dan beberapa fitur lainnya.
"Dengan kombinasi transportasi dan e-payment ini membantu bisnis delivery makanan GrabFood," tambahnya. "Mempermudah dari logistik dan pembayaran."
Pada Januari 2018 GrabFood telah tersedia di 13 kota dan sekarang sudah ada di 178 kota. Menurut Ridzki, hal ini dapat terjadi karena Grab memiliki rahasia perusahaan yang sangat memperhatikan teknologi.
"Teknologi harus mumpuni agar diminati masyarakat, kita punya 7 research and development center di seluruh dunia," ujarnya. "Mulai dari Seattle, Beijing, Jakarta dan negara lainnya. Ini yang menjadikan kita unggul."
![]() |
Ridzki menjelaskan bahwa kecepatan juga menjadi perhatian yang luar biasa untuk Grab, dari teknologi sampai training sudah dilakukan untuk mengantar dan menerima pesanan dengan cepat. Pilihan produk juga diperbanyak dan sesuai dengan yang diminati pengguna lokal.
Secara spesifik Grab dapat meraih hal ini karena kecepatan dan kualitas. Ridzki mengaku bahwa kebanyakan pelanggan orang memesan GrabFood ketika hangry (hunger dan angry) atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia: marah dan lapar.
"Untuk itu kita perhatikan untuk mengantar makanan dengan kualitas yang baik, kita sediakan tas khusus untuk pengantar makanan yang bukan hanya sekedar tas karena insulated (tetap panas) dan ada kompartemen untuk menaruh minuman agar saat dingin tetap dingin," kata Ridzki. "Tas ini juga bisa di ekspansi kiri, kanan dan atas."
(roy/roy)
https://ift.tt/2V7mVuQ
March 29, 2019 at 09:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bisnis GrabFood Naik 65 Kali Lipat Dalam Setahun, Rahasianya?"
Post a Comment