Jumlah korban meninggal itu bertambah dari yang sebelumnya dilaporkan BNPB. Melalui akun Twitter-nya, juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan pada pukul 08.30 WIB tercatat korban meninggal sebanyak 42 orang dan 21 orang luka-luka.
"Diperkirakan korban masih akan bertambah karena evakuasi masih berlangsung," ujarnya dalam akun Twitter-nya, Minggu (17/3/2019).
Sutopo mengatakan pihaknya sudah memperingatkan pemerintah setempat akan terjadinya banjir bandang. Terdapat risiko banjir bandang akibat penggundulan hutan di pengunungan Cyclops.
"Kami telah memberi tahu otoritas setempat untuk berhati-hati terhadap banjir atau banjir bandang mengingat perusakan hutan yang telah terjadi di pegunungan Cyclops," kata Sutopo kepada Kompas TV, dikutip dari Reuters.
![]() |
Banjir bandang menyebabkan setidaknya sembilan rumah, dua jembatan dan pesawat Twin Otter yang diparkir di bandara utama Kota Sentani. Namun demikian, Sutopo mengatakan, Bandara Sentani tetap buka.
Hingga saat ini, operasi pencarian masih berlangsung, jumlah korban meninggal kemungkinan bisa meningkat. Berdasarkan rekaman TV, air banjir mulai surut, meninggalkan lumpur, kayu dan puing-puing di jalan utama Sentani.
Lebih dari 120 warga berlindung di kantor-kantor pemerintah setelah rumah mereka dilanda banjir. Pihak berwenang, dibantu oleh Palang Merah dan sukarelawan, membantu para pengungsi.
(miq/miq)
https://ift.tt/2uaUdgq
March 17, 2019 at 08:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir Bandang Hantam Sentani, 50 Orang Tewas"
Post a Comment