Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyampaikan, kenaikan laba terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 8,97 triliun.
"Pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya Net Interest Margin (NIM) yang kini mencapai 4,84%," kata Herwidayatmo, dalam keterangan pers, Rabu (20/2/2019).
Adapun pendapatan operasional lainnya tercatat naik 56,69% menjadi Rp 2,86 triliun dari perolehan tahun 2017 sebesar Rp. 1,82 triliun.
Tahun lalu, bank dengan kode saham PNBN tersebut telah menyalurkan kredit sebesar Rp 151,6 triliun, naik 8,06% dibanding posisi akhir Desember 2017. Porsi kredit ritel dan komersial sebesar 58% dari total kredit, dan sisanya segmen korporasi. Total aset konsolidasi per 31 Desember 2018 sebesar Rp 207,2 triliun.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 137,7 triliun, turun 5,5% dari posisi akhir Desember 2017, penurunan DPK tersebut digantikan oleh penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi serta peningkatan CASA yang mencapai 37,0%, dibanding posisi Desember 2017 sebesar 35,1%.
Untuk meningkatkan komposisi dana jangka panjang dan memanfaatkan momentum suku bunga yang cukup rendah pada awal tahun 2018, Bank Panin telah menerbitkan beberapa seri obligasi dan obligasi Subordinasi, dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 6,80 triliun.
Dengan penerbitan tersebut, jumlah outstanding obligasi dan obligasi Subordinasi yang diterbitkan Bank Panin senilai Rp 15,43 triliun. (hps/hps)
https://ift.tt/2XblY5Q
February 20, 2019 at 08:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Bunga Naik, Laba Bank Panin Melesat 59% Jadi Rp 3,2 T"
Post a Comment