"[Capex] US$ 200 juta, pendanaannya kami tadi sudah melakukan corporate action yang disetujui di bulan September, masih ada dua hal yang belum dilaksanakan yaitu waran seri 2, dan juga yang seri 4," kata Direktur Utama Smartfren Telecom, Merza Fachys, usai Public Expose Insidentil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/2/2019).
Merza mengakui, sejak tahun 2014, industri telekomunikasi mengalami tekanan yang cukup berat. Tekanan itu bersumber dari perubahan teknologi seperti masuknya teknologi 4G di tahun 2015, sehingga perusahaan telekomunikasi mau tidak mau harus menyiapkan belanja modal yang sangat besar.
Pada saat yang sama, katanya, layanan suara (voice) dan pesan singkat (short message service/SMS) terus merosot."Ini yang menyebabkan kinerja di sektor telekomunikasi turun," ujarnya.
Oleh karena itu, dengan fokus perluasan jaringan tersebut, FREN menargetkan tahun ini akan membangun lebih dari 3.000 base transceiver station (BTS). "BTS kami sekarang hampir 17.000, target tahun ini 20.000 lebih," tuturnya.
FREN mengakui, ekspansi layanan di luar Jawa masih sangat bergantung pada belanja modal yang sangat besar. Hanya saja seiring adanya intervensi pemerintah melalui Palapa Ring, belanja modal untuk investasi perluasan jaringan di luar Jawa tidak sebesar sebelumnya.
"Bulan depan [Maret] area baru di Natuna, ini salah satu implementasi pemanfaatan Palapa Ring, selanjutnya di area baru. Kami memilih akan membawa income positif. Awal atau pertengahan Maret Natuna beroperasi," imbuhnya.
Hingga kuartal III/2018, pendapatan usaha FREN mencapai Rp3,9 triliun naik 18,18% dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp3,3 triliun. Sebagian besar pendapatan dikontribusikan pendapatan data. Namun kinerja laba FREN masih tertekan meskipun mulai berkurang. Rugi bersih FREN tercatat Rp2,5 triliun hingga kuartal III/2018 turun dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp2,8 triliun.
Simak penjelasan Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim soal bisnis FREN.
[Gambas:Video CNBC] (tas)
https://ift.tt/2EhXVL5
February 20, 2019 at 08:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perluas Jaringan, FREN Siapkan Capex US$ 200 Juta"
Post a Comment