Direktur Utama Media Nusantara Citra David Fernando Audi mengatakan pertumbuhan perusahaan di tahun ini sudah tak lagi setinggi periode 2009-2013 yang bisa mencapai di atas 10%. Namun perusahaan akan mempertahankan pertumbuhan dengan pendapatan dari iklan.
"Bisa dicapai karena tidak setinggi 2009-2013 yang bisa di atas 10%. 2019 diharapkan ekonomi mengalami recovery, GDP yang lebih baik dari konsensus sehingga belanja iklan besar dan nilai tukar stabil, politik aman jadi 2019 klien di FMCG akan agresif dan tidak tunda ekspansi," kata David di MNC Tower, Jakarta, Kamis (14/2).
Untuk menggenjot pendapatan dari iklan, perusahaan akan meluncurkan aplikasi streaming tak berbayar. Dia menyebutkan dengan menggunakan aplikasi ini jumlah iklan yang masuk tak hanya mengandalkan dari televisi saja, namun juga iklan-iklan yang ditayangkan di aplikasi tersebut.
Tahun ini perusahaan milik pengusaha Hary Tanoe ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 30 juta-US$ 40 juta (Rp 420 miliar-Rp 560 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$) yang merupakan capex rutin yang dikeluarkan tiap tahunnya.
Induk usaha RCTI, MNC TV, GTV dan iNews ini juga akan menggenjot pendapatannya dengan menjadi produsen film orisinil yang akan ditayangkan di penyedia conten on demand seperti iflix, Netflix dan Hooq.
Saat ini perusahaan sudah bekerja sama dengan penyedia platform streaming digital ini untuk menayangkan tayang milik MNC (content library). (hps)
http://bit.ly/2BACgfw
February 15, 2019 at 01:42AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "MNCN Incar Pendapatan dari Iklan Tumbuh 10% pada 2019"
Post a Comment