Search

Kabar Emiten: ISAT Jual Aset sampai WIKA Garap Bandara Sulsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Kamis (21/2/2019) dengan penguatan 0,38% ke level 6.537,77.

Performa IHSG ditransaksikan menguat di kala mayoritas bursa saham utama di Asia diperdagangkan di zona merah indeks Shanghai turun 0,34%, indeks Straits Times turun 0,04%, dan indeks Kospi turun 0,05%.


Sentimen positif dari The Fed yang dovish memberikan angin segar bagi bagi bursa saham nasional karena diikuti oleh Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6%.

Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Jumat /22/2019), dibuka.

1. Penjualan Mobil Turun, Ekspor Kendaraan di IPCC Naik 18%
Emiten jasa terminal kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatatkan ekspor kendaraan penumpang naik 17,75% menjadi 21.619 unit kendaraan dari periode Januari 2018 sebanyak 18.360 unit kendaraan.

Adapun untuk impor kendaraan penumpang pada Januari turun 52,44% menjadi 2.642 unit kendaraan dari posisi Januari 2018 sebesar 5.555 unit kendaraan.

Investor Relation IPCC Reza Priyambada menyatakan kegiatan ekspor kendaraan masih meningkat secara nasional dan sejalan dengan kinerja IPCC. Permintaan akan kendaraan dari Indonesia akan menguntungkan posisi IPCC sebagai dedicated terminal kendaraan untuk aktivitas bongkar muat ekspor impor.

2. Bos Indosat Bicara Soal Rencana Jual Menara
PT Indosat Tbk (ISAT) membuka peluang untuk melakukan penjualan asetnya berupa menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan ekuitas yang mencapai US$ 2 miliar (Rp 28 triliun, asumsi kurs RP 14.000/US$). Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi jaringan perusahaan selama dua tahun berturut-turut.

Direktur Utama Indsat Chris Kanter mengatakan penjualan menara ini merupakan salah satu opsi yang akan dilakukan perusahaan. Disamping itu perusahaan juga membuka opsi untuk melakukan pinjaman dan penerbitan obligasi yang tengah diproses saat ini.

"Kita yang ada kan siapkan semua opsi yang diperlukan apakah penambahan equity, loan, bond, apa jual aset mesti prepare tapi belum yang diundang buat penawaran," kata Chris kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/2).

3. Bumi Serpong Damai Bidik Marketing Sales Rp 6,2 T di 2019
Emiten pengembang properti Sinar Mas Group, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan dapat meraih marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 6,2 triliun pada tahun ini yang akan ditopang proyek- proyek di segmen residensial dan komersial.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, mengatakan penjualan residensial masih akan menjadi kontributor utama marketing sales pada tahun ini sebesar 56% dari total target marketing sales. Adapun sisanya sebesar 44% bakal dikontribusikan dari produk komersial seperti tanah (lot), ruko dan kondominium.

4. Antam Ajukan Tambahan Ekspor Bijih Nikel 1,1 Juta Ton
PT Aneka Tambang/Antam Tbk (ANTM) mengajukan izin tambahan kuota ekspor bijih nikel sebesar 1,1 juta ton untuk tahun ini. Saat ini, Surat Persetujuan Ekspor (SPE) tengah diproses. Direktur Utama Antam Arie Ariotedjo mengatakan, pengajuan tambahan kuota ekspor tersebut ditujukan untuk proyek tambang Antam di Tanjung Buli, Maluku Utara.

"Saat ini persetujuan ekspor kami sebesar 3,9 juta ton bijih nikel. Jika SPE tersebut disetujui, maka kuota ekspor kami jadi lima juta ton," ujar Arie di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, apabila SPE tersebut tidak lolos, berarti kuota ekspor perusahaan tetap di 3,9 juta ton, sama seperti di tahun lalu.

5. Anak Usaha Genting Terbitkan Obligasi Rp 11 T
PT Lestari Banten Energi, salah satu unit usaha dari Genting Group, menjadi penjamin penerbitan obligasi denominasi dolar AS senilai US$ 775 juta (setara Rp 10,88 triliun).

Aksi pemeringkatan terhadap penerbitan efek utang tersebut dilakukan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings pekan ini (20/2/19), yang menyematkan peringkat utang BBB- dengan prospek (outlook) stabil.

Penerbitan obligasi dilakukan oleh anak usaha dari Lestari ListrikPte Ltd (LLPL), di mana Lestari Listrik merupakan induk usaha dari Lestari Banten Energi dengan 95% kepemilikan saham. Surat utang tersebut berkupon 6,875% dan bertenor 20 tahun sehingga akan jatuh tempo pada 2039.

6. Baru IPO, Armada Berjaya Bidik Pertumbuhan Bisnis 300%
Emiten yang baru listing, PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) memprediksi kenaikan pendapatan dan laba bersih yang signifikan mencapai 200%-300% pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian tahun 2018.

Kenaikan yang signifikan ini didorong dengan penambahan armada truk perusahaan sebanyak 61 unit di tahun ini yang akan menopang peningkatan pemasukan perusahaan.

Direktur Utama Armada Berjaya Trans Darmawan Suryadi mengatakan perseroan akan menggunakan dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) untuk menambah jumlah armada truk menjadi 131 unit dari hanya sebanyak 70 unit di tahun ini. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan logistik klien perseroan.

7. WIKA Garap Pengembangan Bandara Makassar Rp 2,6 T
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) resmi ditunjuk sebagai mitra kontraktor untuk mengerjakan pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Kontrak baru WIKA ini dimulai sejak diberikannya surat perintah kerja pada 15 Februari 2019 dengan target selesai pada April 2021.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan, pengembangan yang dilakukan WIKA yaitu perluasan terminal penumpang domestik eksisting ke sisi selatan, gedung parkir, dan akses jalan utama terminal.

Pekerjaan tersebut masuk ke dalam pengembangan Tahap I Paket I, sesuai dengan master plan pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.Pengembangan Paket 1 dikerjakan oleh WIKA dengan nilai Rp 2,6 triliun. Adapun Paket 2 terdiri dari pekerjaan pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang (prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2GICoxV

February 22, 2019 at 02:47PM

Bagikan Berita Ini

1 Response to "Kabar Emiten: ISAT Jual Aset sampai WIKA Garap Bandara Sulsel"

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete

Powered by Blogger.