Semalam, Jokowi sebagai petahana mengaku akan merilis sejumlah kebijakan baru, terutama di bidang sosial. Salah satunya adalah perluasan Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga bangku kuliah.
Muhadjir, saat berbincang dengan CNBC Indonesia, mengaku belum mengetahui secara pasti teknis kebijakan yang akan diterapkan Jokowi lantaran yang bersangkutan belum membicarakan ini dengan para menteri.
"Belum. Kan baru dipidatokan Presiden," ungkap Muhadjir, Senin (25/2/2019).
![]() |
Program Indonesia Pintar merupakan kerja sama tiga kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Agama. Program ini dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin, rentan miskin, prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan.
Melalui program ini, peserta akan diberikan sebuah kartu yang sekaligus memberikan jaminan dan kepastian anak-anak usia sekolah terdaftar sebgaia penerima bantuan pendidikan.
Penerima program ini mulai dari anak-anak sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Besaran dana manfaat yang diterima pun beragam. Peserta didik SD/MI mendapatkan dana Rp 450 ribu per tahun. Kemudian, peserta didik SMP/MTs mendapatkan Rp 750 ribu per tahun, dan peserta didik SMA/SMK/MA mendapatkan Rp 1 juta pe tahun.
Muhadjir menilai, rencana Jokowi untuk menerapkan kebijakan tersebut tak sulit untuk dilakukan mengingat hanya tinggal menjalankan kebijakan yang memang sudah ada.
"Tidak sulit. Tinggal melanjutkan yang sudah ada. Sekarang penerima KIP itu dijamin hingga selesai SMK atau SMA," tegas Muhadjir.
Simak video infrastruktur di era Jokowi di bawah ini.
(miq/miq)
https://ift.tt/2Vf9b0t
February 25, 2019 at 10:18PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Mau Bikin KIP Hingga Kuliah, Apa Kata Mendikbud?"
Post a Comment