Search

Jelang Pidato Gubenur The Fed, Kilau Harga Emas Meredup

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di bursa berjangka dunia masih berkubang di zona merah pada perdagangan Selasa sore ini (26/2/2019).

Hingga pukul 15:30 WIB, harga emas kontrak April di bursa berjangka COMEX menguat terbatas 0,17% ke posisi US$ 1327,3/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,25% pada perdagangan kemarin (25/2/2019).

Adapun harga emas di pasar spot terpantau melemah 0,27% ke level US$ 1.324,8/troy ounce.

Selama sepekan, harga emas sudah terpangkas sebesar 1,53% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun, harga logam mulia ini masih naik 3,30%.

Harga emas masih mendapat tekanan dari sikap bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang terkesan sudah tidak terlalu kalem alias dovish. Pasalnya pada notulensi rapat The Fed edisi Januari yang dirilis pada pekan lalu, terdapat kalimat yang agak bernada hawkish atau agresif.

"Banyak peserta rapat berpandangan bahwa menahan suku bunga acuan di tingkat yang sekarang untuk beberapa waktu bisa menimbulkan risiko. Oleh karena itu, jika ketidakpastian berkurang maka The Fed perlu meninjau kembali stance [posisi] sabarnya," papar notulensi The Fed.


Selain itu, Rabu (27/2/2019) dini hari waktu Indonesia, Gubernur The Fed, Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan testimoni atas kebijakan moneter dan ekonomi di hadapan Komite Perbankan Senat AS.

Lagi-lagi, jika Powell yang berbicara, kemungkinan besar kata per kata akan ditafsirkan demi menerawang kebijakan The Fed.

Bila nada-nada yang makin hawkish terdengar esok hari, investor akan kembali berhitung. Pasalnya jika suku bunga acuan bank sentral AS naik lagi tahun ini, dolar berpotensi kembali berjaya. Sebab, kenaikan suku bunga dapat berarti imbal hasil yang juga meningkat pada aset-aset yang berbasis dolar.


"Powell bisa menggunakan kesempatan itu [testimoni] untuk mengubah persepsi sedikit ke arah hawkish. Dalam kasus seperti itu, kita akan melihat sedikit penguatan dolar yang akan terjadi selama pidatonya. Kemungkinan akan memberikan tekanan pada emas," tulis Edward Meir, analis INTL FCStone, mengutip Reuters.

Saat posisi mata uang greenback ini relatif menguat, emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Alhasil, kemilau harga emas berpotensi meredup.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2GLLfyM

February 26, 2019 at 11:28PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jelang Pidato Gubenur The Fed, Kilau Harga Emas Meredup"

Post a Comment

Powered by Blogger.