Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat pada awal pekan, Senin (25/2/2019). IHSG dibuka Menguat 0,32% di Level 6.522,31.
Bursa di Wall Street Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu ditutup dengan penguatan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,7%, S&P 500 naik 0,64%, dan Nasdaq Composite juga naik bahkan mencapai 0,91%.
Hawa damai dagang AS-China semakin terasa kala Trump mengundang delegasi AS dan China ke Gedung Putih. Trump kembali menegaskan bahwa kesepakatan dagang AS-China sangat mungkin terwujud.
"Saya rasa kedua pihak [AS dan China] merasa bahwa ada peluang yang besar untuk mencapai kesepakatan," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Dari dalam negeri, investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) sembari melihat perkembangan dialog perang dagang. Melihat perkembangan yang cukup posiitf dari dialog tersebut IHSG mampu menipiskan pelemahan dan masih mampu menutup pekan di atas level 6.500.
Secara teknikal, potensi penguatan IHSG pada hari ini masih ada. Meskipun IHSG mulai bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari (Moving Average five/MA5). Namun, pergerakannya belum menyentuh level terendah mingguannya, artinya IHSG masih condong ke arah penguatan (bullish).
![]() |
Secara momentum, IHSG belum menyentuh level kejenuhan belinya (overbought), sehingga potensi penguatannya masih memungkinkan. Perdagangan berpotensi menuju teritori positif dengan rentang antara 6.500 hingga 6.675.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/tas)
https://ift.tt/2Eu1Uoa
February 25, 2019 at 04:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Isyarat Damai Dagang di Depan Mata, IHSG Berpotensi Naik"
Post a Comment