Namun, tak dinyana, sneakers juga dapat menjadi sarana investasi. Dengan catatan sneakers yang dimaksud memiliki sejarah tersendiri sehingga bernilai mahal.
Salah satu penggemar sneakers di Tanah Air adalah Putra Rahardjo atau yang akrab dikenal dengan panggilan Rayi. Ia merupakan satu dari tiga penggawa band RAN.
Kepada CNBC Indonesia di Jakarta, tengah pekan ini, Rayi bercerita kecintaan terhadap sneakers didorong karakternya yang simple dan lebih kekinian. Nike Air Jordan menjadi salah satu sneakers favoritnya.
Semua keinginan itu baru terwujud saat album kedua RAN dirilis 2009. Meski telah mengoleksi sepatu sejak lama, Rayi baru benar-benar mengoleksi sneakers pada tahun itu.
Dalam melengkapi koleksinya, rekan Asta dan Nino itu, tak segan untuk berbelanja ke luar negeri. "Kalau berburu sneakers paling terdekat Singapura. Kalau ditanya harga paling mahal, saya hanya mau beli harga ritel, harga toko. Nggak mau beli harga orang yang lebih dari itu," ujarnya.
Rayi memiliki pengalaman unik saat membeli sneakers. Pertama dari sisi harga. Pada 2010, dia membeli sepasang sneakers dengan harga Rp 3 juta, harga yang tidak masuk akal. Namun harganya sekarang meroket menjadi Rp 25 juta.
Kedua, dari sisi kelangkaan. Rayi bercerita saat berburu Pharrell x Nike Dunk High yang hanya tersedia 700 pasang sepatu di seluruh Indonesia saat itu. Dia mengaku kesulitan mencari sepatu tersebut. Sebagai jalan keluar, Rayi akhirnya membeli di salah satu situs toko online dan harus menunggu hampir sebulan lamanya.
Sebagaimana sepatu pada umumnya, Rayi tak memiliki perawatan khusus. Semua sepatu hanya disimpan rapi di rak-rak sepatu yang berada di ruang keluarga. Namun sesekali dia mengeluarkan untuk kemudian dibersihkan dengan menggunakan peralatan yang ada.
Foto: Dokumentasi detikcom
|
Sebagai investasi
Seiring berjalan waktu, koleksi sepatu Rayi terus bertambah hingga mencapai 150 pasang! Namun ada perubahan lantaran dia harus segera menikah.
"Sekitar 50 sepatu koleksi saya. Dulu sebenarnya banyak sebelum menikah ada 150. Terus karena pas mau menikah berencana pindah ke apartment enggak mungkin bisa bawa semua," katanya.
"Jadi sebagian besar ditinggal, dibagi kepada teman, saudara. Bahkan sebagian besar juga dijual untuk biaya menikah karena itu investasi banget," lanjutnya.
Nah, bicara soal investasi, Rayi menyebut tidak semua sneakers dapat dijadikan investasi. Ia mencontohkan Air Max 97/1. Sneakers itu dibuat secara ekslusif sehingga harganya meroket dari Rp 2 juta menjadi 12 juta. Kemudian Adidas 4D yang menembus Rp 60 juta.
"Semakin banyak story nya makan semakin mahal harga sneakers itu. Sekarang di dunia, market sneakers sudah seperti market jam. Sudah banyak kolaborasi desainer yang punya nama. Misalnya, keluarnya hanya 100 pasang, tapi pas barang habis di toko harga barang naik karena peminatnya banyak," ujar Rayi.
Hal itu dibenarkan oleh owner Hypebeast Stuff Arnold.
"Demand yang tinggi tapi produksi terbatas itu membuat harga sneakers terus naik. Ini adalah hukum pasar dan kita para pecinta sneakers juga paham dengan ini," ujarnya kepada CNBC Indonesia.
Foto: Owner Hypebeast Stuff & Kolektor Sneakers, Leslie liando (CNBC Indonesia/Fitriyah Said)
|
Arnold menuturkan harga snekaers yang mahal tak menyurutkan niat kolektor. Tak heran, beberapa merek tetap sukses meraup keuntungan.
Namun, sebagaimana penuturan Rayi, tidak mudah bagi orang mendapatkan sneakers yang diidamkan. Sebab, para penjual bakal menahan barang hingga sneakers langka dan jadi barang mahal.
"Ya kita suka tahan sneakers yang kira-kira akan langka dan enggak mau kita jual begitu saja. Ini bisa jadi harga jualnya lebih tinggi dan tidak dapat diprediksi.
Hal lain yang membuat sneakers semakin mahal karena banyak kolaborasi apik antara merek sepatu dengan para pesohor. Sehingga membuat produk tersebut tetap terjaga dan tidak mudah surut.
Simak video terkait investasi yang cocok untuk milenial di bawah ini.
(miq/miq)
http://bit.ly/2G7Gnni
February 03, 2019 at 06:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investasi Sneakers: Beli Rp 3 Juta, Dijual Lagi Rp 25 Juta"
Post a Comment