
Negara-negara Uni Eropa sedang menghadapi dilema apakah harus ikuti himbauan dari Amerika Serikat (AS) untuk blokir perangkat Huawei. Beberapa operator telekomunikasi Eropa sudah mengingatkan pemblokiran akan menghambat perkembangan penggunaan teknologi 5G di tahun-tahun mendatang.
Rajeev Suri menganggap asumsi tersebut tidaklah berdasar dan kurang tepat. Alasan utama terhambatnya pengembangan teknologi 5G di Eropa ketimbang AS karena terlambatnya pengeluaran spektrum kepada operator, biaya lelang yang tinggi seperti di negara Italia.
"Saya pikir Anda tidak bisa mengatakan bahwa situasi ini akan menunda peluncuran 5G karena yang lain tidak mampu atau tidak siap untuk menyediakan peralatan. Itu tidak akan akurat," kata Suri di sela-sela pertemuan tahunan utama industri ponsel, Mobile World Congress 2019 di Barcelona.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah melobi sekutu-sekutu Eropa secara agresif untuk menutup akses terhadap Huawei. Ia mengatakan perusahaan itu terlalu dekat dengan pemerintah China dan peralatannya bisa rentan terhadap spionase dunia maya.
Huawei dengan keras menolak tuduhan itu dan Chairmannya Guo Ping, berbicara di Barcelona, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mengizinkan negara mana pun menyusupi perangkat Huawei untuk memata-matai negara lain.
Nokia, pemain jaringan terbesar kedua di belakang Huawei, melaporkan penjualan yang lesu pada awal tahun 2019 tetapi mengharapkan penjualan pulih dan menunjukkan peningkatan di 2020 karena percepatan penyebaran 5G.
Saksikan video bos Telkomsel bicara perang terang dan teknologi internet 5G di bawah ini:
(roy)https://ift.tt/2TgKyDs
February 25, 2019 at 10:08PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Huawei Diblokir, Nokia: Tak Ganggu Pengembangan Internet 5G"
Post a Comment