Hingga pukul pukul 11:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.955. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sentimen utama penguatan datang dari The Federal Reserves/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC), yang menahan suku bunga acuannya di 2,25-2,5% atau median 2,375%.
Selain itu, The Fed juga mengeluarkan pernyataan bernada dovish. The Fed bakal lebih bersabar dalam mengeksekusi kenaikan suku bunga acuan.
Secara teknikal, rupiah cenderung mendominasi pergerakan dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Sumber: Refinitiv
|
Selain itu, dialog perang dagang AS-China yang masih berlangsung di Washington membuat investor berani berinvestasi di emerging market. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi mata uang garuda karena tertimpa durian runtuh dari investasi global.
Mengutip kantor berita Xinhua, dari Reuters, parlemen China juga akan akan menggodok aturan yang melarang pemaksaan transfer teknologi dan intervensi pemerintah yang ilegal terhadap investasi dari luar negeri demi mempernaiki hubungan dengan AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy)
http://bit.ly/2D3dzbl
February 01, 2019 at 10:01PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dalam Tren Penguatan, Rupiah Menguji level Rp 13.800/US$"
Post a Comment