Search

Citigroup: Ooredoo Bisa Jual Saham Indosat, Asalkan...

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Citigroup Sekuritas Indonesia menilai Ooredoo sebagai pemegang saham pengendali dapat menjual PT Indosat Tbk (ISAT), dengan catatan bukan di level harga saat ini.

Dalam catatannya (notes) kepada nasabah, Citigroup menyatakan ada peluang investor asal Qatar itu menjual ISAT tetapi tidak pada level harga sekarang yang berada pada kisaran US$ 0,3 per saham. Alasannya, level harga saat ini masih jauh di bawah kisaran harga beli pada US$ 0,8 per saham pada 2008, berdasarkan posisi rupiah saat ini.  

Citigroup menghitung harga beli dan harga saham ISAT sekarang masih berselisih 166,67%. 

"Ooredoo perlu mengakui pemangkasan nilai investasi pada aset (hair cut) yang material jika menjual Indosat, dan akan membentuk nilai referensi," ujar tim Citigroup dalam catatan tersebut. 

Perusahaan efek yang menginduk pada bank investasi dan jasa keuangan multinasional Citigroup Inc asal Amerika Serikat tersebut menilai transaksi penjualan Indosat baru akan terjadi jika nilai perusahaan ISAT naik secara substansial untuk membatasi potensi kerugian Ooredoo. 

Saat ini, tulis catatan tersebut, sebaiknya Ooredoo lebih baik memperbaiki kinerja operasional dan nilai perusahaan ISAT sebelum berpikiran untuk menjual atau menggabungkan anak usahanya tersebut. 


Lembaga pemeringkat
Fitch Ratings kemarin baru menurunkan prospek peringkat utang ISAT menjadi negatif dari sebelumnya stabil.
 

Saat ini peringkat ISAT didukung oleh induk usahanya yaitu Ooredoo QPSC yang berkedudukan di Doha (Qatar) dan berperingkat A- (prospek stabil).  

Ooredoo dulunya bernama Qatar Telecom QSC dengan nama operasional Qtel yang mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. 

Qtel didirikan sejak 1987 sebagai perusahaan pengalih sambungan telepon (telephone exchange) dan monopolinya dicabut sejak 2006 ketika terjadi reformasi sektor informasi, komunikasi, dan telekomunikasi di negara tersebut. 

Nama Qtel dan seluruh perusahaan operasionalnya di seluruh dunia menyatukan namanya menjadi Ooredoo Group pada Februari 2013.  

Selain Qatar dan Indonesia, sayap bisnis perusahaan mengembang hingga Aljazair, Iraq, Kuwait, Myanmar, Maldives, Oman, Palestina, dan Tunisia. Saham Ooredoo tercatat di Qatar Stock Exchange dan the Abu Dhabi Securities Exchange. 


Pada 2008, Qtel merampungkan akusisi 40,8% saham ISAT senilai US$ 1,8 triliun (dengan harga saham Rp 7.388) dan menggelar penawaran tender (tender offer) hingga akhirnya menyerap saham publik dan membuat total porsi kepemilikannya naik di Indosat menjadi 65%.
 

Saat ini, Indosat merupakan penyumbang 19% pendapatan kepada induk usaha dan 17% EBITDA Ooredoo per akhir September 2018.  

Dari harga akuisisi Indosat Rp 7.388, dapat dilihat bahwa posisinya masih terlalu premium 105,22% terhadap harga pasarnya pagi ini (20/2/2019) di level Rp 3.620/saham.

Harga saham Indosat tersebut sudah naik tipis 0,56% dari posisi penutupan kemarin dan membentuk kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 19,67 triliun. 

Fitch Ratings masih menetapkan kembali peringkat utang Indosat, yaitu untuk peringkat valas dan rupiah jangka panjang masing-masing pada BBB+. 

Pada kesempatan yang sama, peringkat nasional jangka panjang ISAT ditetapkan kembali pada AAA(idn) dengan prospek stabil.   

TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak jawaban Dirut Indosat Chris Kanter soal isu akuisisi perusahaan telco.
[Gambas:Video CNBC]

(irv/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2T1yJkp

February 20, 2019 at 04:32PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Citigroup: Ooredoo Bisa Jual Saham Indosat, Asalkan..."

Post a Comment

Powered by Blogger.