Jika diperhatikan penurunan cadangan devisa RI tidak terjadi baru-baru ini. Di sepanjang tahun 2018, cadangan devisa terus mengalami penurunan mulai Januari yang berada di posisi US$131,98 hingga US$ 114,8 miliar per September.
Kemudian di Oktober cadangan devisa sempat naik menjadi US$115,2 miliar. Tren ini terjadi hingga Desember sebelum kembali turun.
Dalam pernyataan resminya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menjelaskan bahwa penurunan cadangan devisa terjadi karena digunakan untuk membayar utang luar negeri (ULN) pemerintah.
Foto: Infografis/Cadangan Devisa Menguap Sepanjang 2018/Arie Pratama |
"Penurunan cadangan devisa pada Januari 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah," demikian isi rilis tentang cadangan devisa dalam laman resmi BI, Kamis.
Meskipun demikian, Agusman menyampaikan bahwa cadangan devisa saat ini masih aman karena setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional tiga bulan impor.
Bank sentral juga yakin cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif."
Saksikan video mengenai kondisi cadangan devisa RI berikut ini.
(prm)http://bit.ly/2TztTHT
February 08, 2019 at 03:01PM
Bagikan Berita Ini
Foto: Infografis/Cadangan Devisa Menguap Sepanjang 2018/Arie Pratama
0 Response to "BI: Cadangan Devisa Turun karena Bayar Utang Pemerintah"
Post a Comment