Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,5% ke level 3.241,69 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 2 saham melemah, dan 7 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Katalis sejuknya hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China, disinyalir menjadi faktor yang menopang penguatan indeks Straits Times pada pagi hari ini.
Pekan lalu, Presiden China Xi Jinping menyampaikan bahwa Negeri Tiongkok menginginkan adanya ditandatanganinya kesepakatan damai dagang dengan Negeri Paman Sam. Meskipun dirinya tidak takut untuk melawan.
"Kami ingin mengupayakan kesepakatan fase pertama atas dasar saling menghormati dan kesetaraan," ujar Xi kepada reporter di forum New Economy di Beijing, dikutip dari Reuters.
Lalu, Wall Street Journal (WSJ) menginformasikan bahwa Wakil Perdana Menteri China, Liu He, telah mengundang perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk berkunjung ke Beijing dan mengadakan diskusi lebih lanjut, dilansir dari CNBC International.
Besar kemungkinan diskusi itu akan berlanjut pekan ini, karena salah seorang sumber menyebutkan bahwa kelanjutan negosiasi kedua negara diharapkan dapat berlangsung sebelum liburan Thanksgiving yang jatuh pada Kamis (28/11/2019).
Sementara itu, nama yang sama juga disampaikan dari sisi AS, di mana Presiden Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel mengatakan bahwa kesepakatan dagang AS-China mungkin sudah dekat.
"Kita akan segera memperoleh kesepakatan dengan China, mungkin sudah dekat. Kami mendukung Hong Kong, tetapi saya juga mendukung Presiden Xi (Jinping). Beliau sahabat saya, seorang yang luar biasa," kata Trump dalam acara tersebut, seperti diberitakan Reuters.
Kemudian, Robert O'Brien, Penasihat Pertahanan Gedung Putih, mengungkapkan bahwa perjanjian damai dagang AS-China Fase I bisa diteken pada akhir tahun ini. Namun, itu bukan berarti AS akan abai terhadap isu hak asasi manusia di Hong Kong.
"Kami berharap bisa mencapai kesepakatan pada akhir tahun, saya masih merasa itu mungkin. Pada saat yang sama, kami juga tidak bisa menutup mata atas apa yang terjadi di Hong Kong atau Laut China Selatan atau wilayah lainnya di mana aktivitas China dinilai mengkhawatirkan," papar O'Brien.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data laju inflasi Singapura bulan Oktober yang akan diumumkan pukul 12:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
https://ift.tt/2rmwSdE
November 25, 2019 at 03:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Straits Times Dibuka Hijau, Ada Asa AS-China Bakal Damai"
Post a Comment