Jakarta, CNBC Indonesia- Founder & CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto menyebutkan PMA Manufacture China merupakan indikator pertumbuhan di Asia, dimana dalam 6 bulan terakhir mengalami penurunan dan saat ini berada di level 49. Kondisi ini mendorong kekhawatiran pasar dan ikut mempengaruhi Indonesia mengingat China merupakan salah satu pasar ekspor komoditas RI.
Menurut Fendi, sektor pertambangan terutama yang berrbasis batu bara akan sangat terpengaruh terhadap kondisi ekonomi China ini. Selengkapnya simak dialog Erwin Surya Brata dengan Founder & CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum'at, 01/11/2019).
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2C33RpB
November 03, 2019 at 04:43PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
IHSG Berpotensi Positif Mengakhiri Oktober, Ini PenyebabnyaJakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami kenaikan menjelang penu… Read More...
Berburu Pajak Netflix
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah mencari cara untuk bisa mengejar pajak… Read More...
The Fed Pangkas Bunga Acuan Lagi, Ini Saham Pilihan Hari Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin Rabu (30/10/2… Read More...
Tol, BPJS, Rokok, Listrik, Naik Semua!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menaikkan tarif sejumlah ruas tol dalam waktu dekat.… Read More...
Dolar AS Tak Betah Berlama-lama di Bawah Rp 14.000
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak meng… Read More...
0 Response to "Menakar Dampak Tekanan Ekonomi China Bagi Komoditas Ekspor RI"
Post a Comment