Sebelumnya pada bulan Desember telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, menunda diterapkannya kenaikan bea masuk US$ 200 miliar barang-barang China menjadi 25% dari 10%, dan menetapkan 1 Maret sebagai batas akhir untuk melahirkan kesepakatan.
Foto: cnbc
|
Selama tiga bulan ini, AS-China terus melakukan perundingan dagang. Menanggapi hal tersebut, Presiden AS Donald Trump dilansir CNBC International justru optimistis bahwa China akan mampu membuat kesepakatan sebelum tenggat waktu tiba.
"Saya pikir mereka berusaha bergerak cepat agar itu (diterapkannya tarif impor tambahan) tidak terjadi," katanya kepada wartawan di Oval Office, Washington DC, sambil tidak mengesampingkan kemungkinan untuk memperpanjang batas waktu perundingan.
Hari Selasa dan Rabu kemarin, pejabat kedua negara telah mengadakan putaran pembicaraan di Washington DC. Mereka akan melanjutkan pembicaraan pada hari Kamis bersama negosiator tingkat atas, yang dipimpin oleh Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Beberapa orang sumber yang mengetahui jalannya perundingan terakhir mengatakan kedua negara telah mulai menguraikan komitmen terkait masalah-masalah paling sulit dalam perselisihan dagang mereka. Hal itu menandai kemajuan paling signifikan dalam mengakhiri perang dagang, meski belum mencapai kesepakatan akhir.
AS-China telah saling menerapkan bea masuk pada ratusan miliar dolar barang-barang keduanya. Imbasnya hal itu turut memperlambat pertumbuhan ekonomi global, menekan rantai pasokan, dan mengganggu perkembangan manufaktur.
Simak video terkait kronologi perang dagang di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2It2ZAJ
February 21, 2019 at 09:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tenggat Negosiasi AS-China Menipis, Trump Justru Optimistis"
Post a Comment