Search

SKK Temukan 10 Blok Migas dengan Potensi Cadangan Raksasa

Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, sudah ada tiga penemuan cadangan migas di awal tahun ini.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan, tiga penemuan tersebut yakni di blok CPP, blok South East Madura, dan blok Sakakemang.


Lebih lanjut, ia memaparkan, untuk blok CPP, yang dioperatori oleh BOB-BSP Pertamina Hulu, ditemukan cadangan minyak dengan pengeboran sumur Benewangi-1x, sedangkan untuk blok South East Madura, yang dioperatori Energi Mineral Langgeng, ditemukan cadangan gas dengan pengeboran sumur ENC-2.

Adapun, Konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui Oil Exploration menemukan adanya potensi temuan cadangan gas di blok Sakakemang, Sumatra Selatan. Temuan ini adalah pengeboran kedua di blok Sakakemang. Penajakan sumur KBD-2x dilakukan pada 22 Agustus 2018 dengan target factor basement, dan cadangan ditemukan pada kedalaman 2.430 MD.

Selain itu, lanjut Dwi, pihaknya sudah mengidentifikasi, ada 10 area yang berpotensi menjadi area dengan giant discovery di Indonesia. Ia menyebutkan, ada enam area di wilayah barat sampai tengah, dan ada empat area di wilayah timur.

"Ada di onshore dan offshore. Kalau potensi yang di Indonesia timur itu offshore, tapi belum ada wilayah kerja-nya. Kita potensi dimanapun, ada yang di wilayah kerja dan ada yang belum," pungkas Dwi.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya kenaikan rasio cadangan migas yang signifikan di 2018.

Rasio cadangan migas adalah perbandingan antara cadangan migas yang ditemukan dan yang diproduksikan atau biasa disebut Reserve Replacement Ratio/RRR) di Indonesia. Sebelumnya, rasio cadangan migas RI hanya 74%. Artinya produksi lebih banyak ketimbang temuan cadangan baru.

Target pemerintah tahun ini adalah 100%, namun berkat persetujuan proposal pengembangan (Plan of Development) di 5 proyek RRR bisa lampaui target jadi 105%.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menilai, adanya peningkatan RRR ini ditopang dari persetujuan POD I di lima lapangan. Ia menjelaskan, ada empat persetujuan POD I yang berasal dari PSC Cost Recovery dan satu persetujuan POD I dari PSC Gross Split.

Lebih lanjut, Djoko menjabarkan, jumlah PoD yang disetujui itu berasal dari:

1. Blok Batanghari, Lapangan North West Kenanga yang dioperatori PT Gregory Gas Perkasa
2. Blok Wain, Lapangan Karamba, Operator PT Pandawa Prima Lestari
3. Blok Kasuri, Lapangan Asap, Kido dan Merah, Operator Genting Oil Kaasuri Pte
4. Blok South West Bukit Barisan, Lapangan Sinarmar, Operator PT Riski Bukit Barisan Energi
5. Blok East Sepinggan, Lapangan Marakes, Operator Eni East Sepinggan Ltd.

"Total perkiraan government take yang diterima dari adanya lima persetujuan POD tadi sekitar USD 3,9 miliar," ungkap Djoko melalui keterangan resminya, Senin (14/1/2019).

Saksikan video tentang blok-blok migas beralih ke gross split di bawah ini
[Gambas:Video CNBC] (gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2GNP31G

February 18, 2019 at 08:28PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "SKK Temukan 10 Blok Migas dengan Potensi Cadangan Raksasa"

Post a Comment

Powered by Blogger.