
Hal ini dikatakan Sandi saat berdialog dengan kelompok tani bawang merah di Desa Sukomoro, Kec. Sukomoro, Kab. Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019).
Pernyataan ini terlontar ketika para petani curhat soal harga pupuk, obat, harga jual yang turun tiap kali panen dan bawang impor yang membuat petani buntung.
Sebagaimana yang dikeluhkan Sudarso yang mengaku sudah puluhan tahun menjadi petani bawang. Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir menjadi petani dan pedagang bawang keuntungan semakin sulit diperoleh."Saya di sini petani juga pedagang. Namun semenjak sepuluh tahun belakangan ini selalu dikalahkan oleh harga jual dan dimahalkan oleh pupuk dan obat-obatan. Jadi tidak ada kepastian, rasanya tidak adil," ucap Sudarso dengan nada emosi.
Menurut Sandi, dirinya punya pengalaman saat menjabat wakil gubernur DKI Jakarta. Dia membeli langsung dari petani bawang Brebes melalui PT Food Station Tjipinang Jaya untuk menjaga pasokan bawang yang saat itu langka dan harganya meroket.
"Waktu itu di DKI, bawang merah harganya naik dan langka. Kami mengambil inisiatif dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, menjalin kerjasama dengan petani bawang brebes. Alhamdulillah kami patahkan mitos harga tinggi di hari lebaran, karena pasukan terjaga. Petani bawang Brebes sejahtera, pedagang bahagia, pembeli tersenyum," ucap Sandi.
"Kalau Allah mengijinkan kami akan melakukan hal yang sama, namun untuk Indonesia dengan Bulog atau pemangku kepentingan lainnya juga dengan pihak ketiga melalui public private partnership," terang Sandi.
Menurut Sandi, dengan menggunakan teknologi Control Atmosphere Storage (CAS), produk pertanian seperti bawang bisa disimpan selama enam sampai sembilan bulan.
"Jadi kalau bawang belum laku, bisa disimpan enam bulan hingga sembilan bulan. Jika pasokan dalam negeri stabil, harusnya sudah memulai proyeksi ekspor, produksi bawang kita terbesar se-ASEAN dengan industri turunannya seperti bawang goreng, pil bawang herbal dan lain-lain. Kita juga akan bangun industrinya," jelas Sandi.
Sandi menyatakan, kalau sekarang dia disodorkan kontrak politik dengan petani bawang, untuk menjaga harga jual bawang merah tetap stabil dia bersedia saat itu juga.
"Sepanjang tahun, tiap panen kami akan beli dengan harga bawah sepuluh ribu rupiah dan harga atas lima belas ribu rupiah," pernyataan yang membuat para petani bawang bertepuk tangan.
"Jadi tidak ada lagi petani rugi. Pemerintah harus hadir buat petani. Karena salah satu fokus Prabowo Sandi adalah mewujudkan swasembada pangan. Bagaimana mau swasembada pangan jika petaninya tidak sejahtera," tutup Sandi.
Saksikan video Kapan Indonesia Swasembada Beras di bawah ini :
(dob/dob)http://bit.ly/2Bp4eKW
February 08, 2019 at 12:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Prabowo-Sandi Janjikan Beli Bawang Merah Rp 15.000/Kg"
Post a Comment