Mereka dibayangi tenggat waktu yang sudah sangat dekat, 1 Maret 2019.
Tanda-tanda perlambatan telah dirasakan ekonomi China sementara perang perdagangan telah mengguncang keyakinan bisnis AS karena bea masuk telah menaikkan harga dan mencekik pasar ekspor utamanya.
Selain itu strategi agresif Presiden AS Donald Trump telah gagal menghasilkan pengurangan defisit perdagangan AS dengan China, yang ia tetapkan sebagai tujuan utama semua kekacauan perdagangan ini.
![]() |
Di bawah ancaman meningkatnya lonjakan bea masuk ketika gencatan senjata 90 hari berakhir, pasar keuangan di seluruh dunia telah kehilangan kekuatan dalam beberapa hari terakhir. Ini disebabkan oleh komentar perihal status pembicaraan yang berubah menjadi lebih berhati-hati, dilansir dari AFP.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS dalam perundingan putaran ketiga Kamis (14/2/2019) dan Jumat di Beijing.
Sementara para pejabat tampak optimistis setelah pembicaraan pekan lalu di Washington berakhir, komentar yang lebih baru telah menggoncang pasar keuangan dan memperkuat kekhawatiran tentang bagaimana perselisihan itu akan memukul pertumbuhan global.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis lalu bahwa ia tidak akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu 1 Maret. Padahal, sebelumnya ia mengatakan akan bertemu Xi untuk memfinalisasi perjanjian di antara keduanya.
Penasihat ekonomi Gedung Putih terkemuka Larry Kudlow mengatakan pada hari Kamis bahwa meski Trump "optimistis" tentang prospek tercapainya kesepakatan, masih ada "jarak yang cukup besar" yang memisahkan kedua belah pihak.
Simak video mengenai rencana pertemuan Trump dan Xi Jinping yang batal berikut ini.
(prm)http://bit.ly/2GE3FQS
February 10, 2019 at 11:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perundingan Dagang AS-China Masuki Babak Baru"
Post a Comment