Search

Optimisme Global Bakal Kerek Harga Obligasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah diprediksi kembali menguat seiring dengan besarnya minat investor global menyerbu aset berisiko terutama di negara berkembang, termasuk pasar obligasi Indonesia. 

Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas, menilai besarnya minat investor ke instrumen berisiko dipicu data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang lebih baik daripada prediksi, yaitu data tenaga kerja dan indeks manufaktur. 

Menurut dia, secara global, pasar saham menguat dan seakan beralih dari pasar obligasi yang justru melemah yaitu di pasar US Treasury AS, gilt Inggris, dan bund Jerman. 

Prediksi penguatan harga diprediksi akan menurunkan tingkat imbal hasil (yield) di pasar efek utang dalam negeri. 

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

"Dengan potensi turunnya yield, SUN seri menengah dan panjang seperti FR0077, FR0078, FR0052, FR0054, FR0068, dan FR0079 akan menjadi pilihan yang atraktif bagi investor," tulis Ariawan dalam risetnya pagi ini (4/2/19). 

Dari dalam negeri, inflasi Januari 2019 dibukukan 0,32% MoM dan 2,82% YoY, lebih besar daripada inflasi bulan sebelumnya.  

Inflasi yang rendah dan terkendali dinilai Ariawan juga dapat menjadi katalis positif dan dapat mendorong penurunan yield SUN lebih lanjut.   

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2TpLz8W

February 04, 2019 at 04:13PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Optimisme Global Bakal Kerek Harga Obligasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.