Sektor keuangan tampak belum bisa move on karena defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) kuartal IV-2018 mencapai 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan rupiah sendiri sudah bisa move on dengan menguat 0,36% ke level Rp 14.015 per $US.
Sementara sektor konsumer masih melanjutkan penguatan melanjutkan momentum positif dari data penjualan eceran (retail sales). Untuk bulan Desember, data tersebut tumbuh 7,7% dibandingkan 3,4% bulan sebelumnya.
Dari sisi transaksi perdagangan terlihat cukup ramai hingga mencapai Rp 4,7 triliun. Namun, investor asing masih cenderung dominan melepas portfolio sahamnya dengan mencatatkan Rp 503 miliar penjualan bersih (net sell) di pasar reguler.
Secara teknikal, potensi penguatan pada IHSG pada sesi dua mulai terlihat. Indeks terlihat tidak melanjutkan penurunan yang sempat terjadi bahkan berbalik ke teritori positif, sehingga membentuk pola hammer. Pola tersebut mengindikasikan potensi akan penguatan.
![]() |
Sentimen eksternal berpotensi membawa IHSG lanjutkan penguatan. Dialog seputar perang dagang AS-China dikabarkan berjalan cukup baik. Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sudah tiba di Beijing. "Saya berharap pertemuan ini produktif," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.
Pasar berharap kesepakatan damai dagang bisa tercapai sebelum 1 Maret. Untuk menambah optimisme, South China Morning Post memberitakan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan berkunjung ke arena dialog dagang pada Jumat ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2SyFwml
February 13, 2019 at 07:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mulai Balik Arah, IHSG Pede Lanjutkan Penguatan Sesi II"
Post a Comment