Tahun ini, pemerintah akan membangun BLK komunitas (pesantren) sebanyak 1.000 BLK. Sementara pada 2020 mendatang, BLK yang akan dibangun minimal 3.000.
Lantas, apa alasan Jokowi begitu gencar membangun BLK khusus di pesantren?
Berbicara di depan ratusan santri, Jokowi mengaku memiliki impian di masa depan, para santri nantinya bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan perekonomian syariah.
Bukan tidak mungkin, sambung Jokowi, para santri yang mengikuti pelatihan di BLK bisa menjadi seorang bankir, seperti masyarakat yang mengemban pendidikan pada umumnya.
"Misalnya di IT (teknologi informasi), bisa diterima di perbankan yang kita miliki. Kenapa tidak? Santri jadi banker kan boleh. Jadi manajer bank syariah bisa. Jadi direktur utama bank syariah, kenapa tidak? Pelatihannya di sini," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, keberadaan BLK di sejumlah pesantren jauh lebih efektif dalam mendorong angkatan kerja yang terampil dan berkualitas. Namun, dia meniilai tetap perlu ada sinergitas antara pemangku kepentingan lainnya.
"Saya minta agar ini bisa di link and match dengan industri yang ada. Pondok pesantren juga bisa memilih. Untuk IT silahkan, garmen silahkan, industri kreatif silakan, pertanian silakan. Banyak sekali," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memandang, keberadaan BLK komunitas juga sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan bonus demografi di tahun 2025-2030.
"Saya kira semua sudah jelas. Saya ingin BLK komunitas bisa memanfaatkan sumber daya manusia, sehingga betul-betul berani bersaing dengan negara lain," tegasnya.
Simak video debat Jokowi dan Prabowo terkait unicorn di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2DUnO2m
February 20, 2019 at 08:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Punya Mimpi Sulap Santri Jadi Bankir Syariah, Caranya?"
Post a Comment