
Penurunan harga avtur ini tentu menjadi katalis positif mengingat porsi biaya avtur ke struktur biaya maskapai bisa mencapai 40%.
Dalam sebulan terakhir, saham GIAA sudah naik 53% dan secara year to date naik 59%. Bahkan 3 bulan terakhir saham GIAA meroket 137%. Selain diguyur kabar harga avtur turun, sebelumnya kinerja fundamental Garuda yang mulai membaik dan strategi kerja sama operasi (KSO) berhasil mengerek saham GIAA.
Ada ekspektasi pasar bahwa prospek bisnis induk usaha PT Citilink Indonesia ini bakal moncer menyusul ditekennya KSO dengan dua maskapai lain. Pada pertengahan November 2015, Garuda Indonesia, melalui Citilink, mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya dan NAM Air.
Nantinya, keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut. Kemudian pada Desember 2018, Garuda Indonesia juga menyampaikan bahwa AirAsia Indonesia menawarkan diri untuk menjalin KSO dengan Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia mencatatkan saham perdana atau listing di BEI pada 11 Februari 2011. Harga penawaran umum alias initial public offering (IPO) di level Rp 750/saham. Saat itu, Garuda menawarkan 6,34 miliar saham dan meraup Rp 4,75 triliun lewat IPO ini.
(hps)
http://bit.ly/2E8B5Wk
February 13, 2019 at 07:38PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Avtur Turun, Saham Garuda Terbang Lagi"
Post a Comment