
Demikian disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
"Ke depan nilai tukar stabil dan sekarang masih undervalue. Stabilitas ini didukung oleh modal asing yang memberikan suplai valas. Kemudian fundamental seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi rendah, dan kenaikan Fed Fund Rate yang lebih rendah dari semula tiga kali kami perkirakan menjadi satu kali. Dan mekanisme pasar seperti swap dan DNDF," tutur Perry.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Namun depresiasi rupiah semakin tipis, sehingga menyisakan peluang untuk menyeberang ke zona hijau.
Mata uang Tanah Air sudah melemah sejak pembukaan pasar. Bahkan depresiasi sempat semakin dalam sehingga menjadi mata uang terlemah di Asia.
Jelang tengah hari, rupiah mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Depresiasinya semakin berkurang, dan kini bisa sewaktu-waktu berbalik menguat.
(wed/aji)
https://ift.tt/2twqMVX
February 22, 2019 at 08:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gubernur BI: Rupiah Masih Kemurahan"
Post a Comment