Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi potensi koreksi setelag pada perdagangan Rabu (6/11/2019) kemarin, IHSG meluncur dengan penurunan 46 poin atau minus 0,74% ke level 6.217.
Untuk perdagangan hari Kamis (7/11/2019) hari ini,Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali terkoreksi secara terbatas. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 6.180 hingga 6.250.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup bervariatif karena muncul keraguan atas diskusi antara AS-China. Dow Jones stagnan, sementara S&P 500 naik 2 poin atau 0,07%, dan Nasdaq tergelincir 24 poin atau 0,29%.
Pertemuan antara Presiden Trump dan Perdana Menteri Xi Jin Ping berpotensi ditunda karena kedua belah pihak masih membutuhkan waktu untuk memutuskan syarat dan tempat diskusi, tegas seorang pejabat senior AS yang mengatakan kepada CNBC.
Bulan lalu, AS dan China sepakat untuk gencatan senjata dan mulai merampungkan perjanjian perdagangan "fase satu" yang mencakup penundaan kenaikan tarif dan China diminta untuk membeli produk pertanian dari AS.
Dari dalam negeri, saham-saham perbankan pada perdagangan kemarin banyak dilepas oleh investor asing. Nilai jual bersih (net sell) asing sendiri kemarin mencapai Rp 322 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG sedang dibayangi penurunan seiring terbentuknya pola dark cloud cover yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang lebih besar dibandingkan tekanan beli pada perdagangan kemarin.
IHSG juga masih bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari terakhir (Exponential Moving Average/EMA5), yang dicitrakan garis ungu pada grafik. Tren penurunan jangka pendek juga terlihat melalui grafik yang dibentuk indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps)https://ift.tt/2pNm8Vj
November 07, 2019 at 03:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertemuan AS-China Bakal Molor, IHSG Berpotensi Tertekan"
Post a Comment